theobroma cacao L.
Pada dasarnya, kulit buah kakao dapat dimanfaatkan sebagai sumber unsur hara tanaman dalam bentuk kompos, pakan ternak, produksi biogas dan sumber pektin. Sebagai bahan organik, kulit buah kakao mempunyai komposisi hara dan senyawa yang sangat potensial sebagai medium tumbuh tanaman. Kadar air dan bahan organik pada kakao lindak sekitar 86%, pH 5,4, N total 1,30%, C organik 33,71%, P2O5 0,186%, K2O 5,5%, CaO 0,23%, dan MgO 0,59% (Soedarsono dkk, 1997). Kandungan protein kulit bnuah kakao mencapai 20,4 % yang jika dibenamkan ke dalam tanah akan meningkatkan jumlah hara yang dibutuhkan tanaman, disamping itu kulit buah kakao juga dapat digunakan sebagai sumber gas bio dan bahan pembuatan pektin (Tumpal dkk, 2003)
Rachman Sutanto (2002) mengemukakan bahwa dengan pupuk organik sifat fisik, kimia dan biologi tanah menjadi lebih baik. Kompos mempunyai sifat drainase dan aerasi yang lebih baik dibandingkan dengan kascing, namun demikian kascing mempunyai kandungan unsur hara yang tersedia untuk tanaman dan kemampuan sebagai penyangga (buffer) pH tanah. Secara biologis keduanya mempunyai mikroba yang penting bagi medium tumbuh bibit kakao. Mikroba yang terdapat pada kascing dapat menghasilkan enzim-enzim (amilase, lipase, selulase dan chitinase) yang secara terus menerus dapat merombak kompos kulit buah kakao sehingga unsur hara yang terkandungnya menjadi tersedia untuk tanaman.
Tabel 1 diatas menunjukan bahwa setiap tahun panen kakao yang terus meningkat akan menyebabkan limbah panen berupa kulit kakao juga terus meningkat, namun jika limbah ini dimanfaatkan sebagai kompos atau pupuk organik tambahan bagi pertumbuhan kakao akan lebih menghemat biaya produksi dan bisa menggantikan pupuk anorganik yang apabila terus ditambahkan ke tanah akan merusak kesuburan tanah itu sendiri. Berkurangnya tingkat kesuburan tanah diakibatkan oleh penggunaan pupuk kimia (anorganik) dan bahan kimia (pestisida) yang terus menerus, sehingga merusak biologi fisik tanah. Untuk meningkatkan produktivitas suatu tanaman diperlukan alternative lain, yaitu sesuatu yang digunakan sebagai campuran media atau pupuk yang dapat memberikan nutrisi bagi tanaman tanpa merusak biologi dan fisik tanah. Pemupukan organik merupakan salah satu usaha untuk menambah hara makro dan mikro bagi tanaman sekaligus memperbaiki struktur tanah (Rino, 2009).
Perilaku Konsumen
1. Apa itu karakteristik demografi, ekonomi, dan sosial konsumen?
Jawab
• Karekteristik demografi adalah hal-hal yang menunjukan atau menggambarkan karakteriktik yang khas suatu penduduk. Terbagi atas usia, agama, suku, dll.
• Karakteristik ekonomi adalah hal yang menggambarkan pendapat, pengeluaran rumah tangga, serta penggunaan kredit dan kartu kredit sebagai sumberdaya ekonomi konsumen.
• Karekteristik social konsumen adalah status yang menunjukan kedudukan konsumen dalam kelas social konsumen tertentu, dipengaruhi oleh faktor ekonomi, interaksi dan politik.
2. Kenapa penting mempelajari karakteristik demografi, ekonomi, dan kelas sosial konsumen?
Jawab
Karene karakteristik demografi, ekonomi, dan social konsumen dapat menunjukan tingkat keinginan, persepsi, dan kebutuhan konsumen. Sehingga memudahkan pemasr dalam membuat strategi pemasaran suatu produk atau jasa. Produk dan jasa yang dipasarkan yang sesuai dengan ketiga karakteristik tersebut akan lebih mudah diterima oleh konsumen.
3. Apa beda demografi dan subbudaya?
Jawab
• Demografi adalah karakteristik yang membedakan masyarakat disuatu penduduk. Contohnya adalah demografi.
• Subbudaya adalah variable dari demografi yang menjelaskan demografi tersebut. Contohnya anak-anak, remaja, dewasa awal, dan lansia.
4. Kenapa kita perlu mengetahui detail demografi dan subbudaya?
Jawab
Dengan mengetahui detail demografi dan subbudaya maka untuk mengelompokkanatau segmentasi pasar terhadap konsumen. Detail demografi seperti usiadengan contoh subbudaya anak-anak, remaja, dewasa dan lansia, maka produk yang dipasarkan atau kebutuhan konsumen berbeda-beda. Dengan demikian, pemasar dapat menyusun strategi yang sesuai dengan karekteristik demografi serta subbudaya konsumen sehingga produk dan jasa dapat diterima konsumen.
5. Gambarkan perbedaan sikap, persepsi, prilaku yang diamati, karena adanya subbudaya?
Jawab
Dengan adanya subbudaya maka perbedaan sikap, persepsi, dan perilaku yang diamati akan lebih banyak dan beranekaragam. Hal tersebut dikarenakan setiap orang bisa menjadi anggota dalam beberapa subbudaya. Misalnya: seorang remaja Sunda. Hal tersebut merupakan gambaran karakteristik dari demografi usia dan suku bangsa dengan subbudaya usia remaja dan suku Sunda. Indonesia yang memiliki berbagai macam suku bangsa budaya dan berbagai karakteristik demografi menyebabkan akan semakin banyak perbedaan persepsi, sikap dan perilaku antara orang yang satu dengan orang yang lain.
6. Mengapa data-data demografi dikumpulkan ke pemerintah dan mengapa 3 variabel yaitu usia, pendidikan dan pekerjaan, serta lokasi geografik penting dikumpulkan?
Jawab:
Data-data demografi yang disebutkan diatas sangat penting untuk diketahui pemerintah, agar pemerintah dapat mengetahui keadaan penduduknya dalam hal usia, pendidikan, pekerjaan dan lokasi geografi. Misalnya pada kondisi demografi usia, pemerintah dapat mengerahui usia dominan yang ada di Indonesia. Begitu juga untuk yang lainnya. Berdasarkan hal tersbeut maka pemerintah dapat menentukan berbagai kebijakan kepada berbagai produsen untuk memproduksi barang sesuai dengan kondisi demografi usia, pendidikan, pekerjaan dan lokasi geografi penduduk Indonesia pada umumnya.
7. Mengapa setiap warga negara memiliki pendidikan yang baik?
Jawab:
Pendidikan yang baik penting untuk berbagai hala. Pada kegiatan perilaku konsumsi, pendidikan penting agar:
- Masyarakat tidak mudah dibodohi dengan produk-produk yang ada
- Masyarakat lebih cerdas dalam menentukam produk yang akan diproduksi
- Masyarakat dapat memilih produk dengan tepat.
Tingkat pendidikan seseorang akan mempengaruhi nilai-nilai yang dianutnya, cara berfikir, cara pandang bahkan persepsinya terhadap suatu masalah. Konsumen dengan pendidikan yang baik akan responsif terhadap informasi, sehingga pendidikan mempengaruhi konsumen dalam pemilihan produk dan merk. Dari sisi pemasaran, dengan pendidikan yang baik, pemasar dapat memahami kebutuhan konsumen dengan tingkat pendidikan berbeda.
8. Bagaimana anda melihat anak sebagai konsumen? Mengapa anak yang menjadi konsumen potensial?
Jawab
Anak membutuhkan produk dan jasa untuk memenuhi kebutuhannya, karena psikologis seorang anak ingin terus mencoba sesuatu yang baru, sehingga anak cendrung banyak menggunakan produk dan jasa yang baru.
9. Bagaimana anda melihat remaja sebagai konsumen? Mengapa remaja yang menjadi konsumen potensial?
Jawab
Remaja juga membutuhkan produk dan jasa untuk memenuhi kebutuhannya, karena psikologis seorang remaja ingin terus mencoba sesuatu yang baru, sehingga remaja juga cendrung banyak menggunakan produk dan jasa yang baru.
10. Mengapa pendapatan, pengeluaran, kredit masyarakat dan kartu kredit merupan karakteristik ekonomi yang penting?
Jawab
Karena pendapatan, kredit, dan kartu kredit merupakan sumber daya ekonomi konsumen yang penting. Dengan ke tiga hal tersebut, konsumen dapat mengkonsumsi produk dan jasa. Sedangkan pengeluaran merupakan indikator dari sumberdaya ekonomi itu sendiri, sehingga ke empat hal tersebut menjadi karakteristik penilaian ekonomi yang sangat penting.
11. Apa yang dimaksud dengan kelas sosial?, kenapa kelas sosial penting dari segi ekonomi dan bisnis?
Jawab
Kelas sosial adalah bentuk lain dari pengelompokan lain dari masyarakat ke dalam kelas yang berbeda dan berpengaruh tehdap jenis produk, jasa, dan merk yang dikonsumsi oleh kelompok masyarakat tertentu yang ada pada kelas sosial tertentu.
Karena setiap kelas sosial memiliki kecendrungan untuk memilih produk dan jasa yang sesuai dengan kelas sosialnya, sehingga kelas sosial dapat dijadikan acuan bagi pemasar dalam memasarkan produk atau jasa dan menyusun strategi bisnis.
12. Indikator apa yang mudah untuk melihat atau membedahkan seseorang dalam suatu kelas sosial?
Jawab
• Variabel ekonomi
- Status pekerjaan
- Pendapatan
- Harta benda
• Variabel interaksi
- Perstis individu
- Asosiasi
- sosialisasi
• Variabel politik
- Kekuasaan
- Kesadaran kelas
- Mobilitas
13. Bagaimana kelas sosial mahasiswa IPB?
Jawab
Kelas mahasiswa IPB beragam baik dari variable ekonomi, interaksi maupun politik. Dari variable ekonomi tergantung pendapatan/ uang saku yang diterima dari orang tua, beasiswa ataupun sumber lain. Pada variabel interaksi dapat dilihat dari posisi keorganisasian mahasiswa baik dalam organisasi formal ataupun informal. Pada variable politik pdari segi mobilitas terdapat kelas mahasisea yang bermobilitas tinggi dan kelas mahasiswa yang bermobilitas rendah.
14. Bagaimana pola konsumsi, persepsi, prilaku, dan sikap dari mahasiswa IPB yang termasuk kelas sosial atas?
Jawab
Menurut kelompok kami mahasiswa IPB terdiri dari kelas sosial menengah ke bawah, kelas sosial menengah ke atas. Perbedaan ini dapat dilihat. Pada kelas sosial atas pola konsumsi, persepsi, prilaku, dan sikap cendrung pada hal-hal yang lebih mewah.
Contohnya dalam memilih makanan akan melihat tempat, jenis makanan,yang cendrung terkesan elit misalnya makan di restoran- restoran ternama, PH, CFC, KFC, dll. Selain itu pada mahasiswa yang kelas sosial di atas akan memiliki benda-benda yang terkesan mewah seperti hp, motor. Bahkan mobil dengan merk yang ternama. Ini sangat berbeda pada mahasiswa yang menengah ke bawah lebih cendrung makan di warteg, bahkan di emperan, dan memiliki benda-benda yang terkesan mewah
Perilaku Konsumen
Budaya dan Perilaku Konsumen
Budaya adalah segala nilai, pemikiran, simbol yang mempengaruhi perilaku, sikap, kepercayaan, dan kebiasaan seseorang dan masyarakat.
Sikap dan perilaku yang dipengaruhi oleh budaya menurut Engel, Blackwell dan Miniard (1995), yaitu:
1. Kesadaran diri dan ruang
2. Komunikasi dan bahasa
3. Pakaian dan penampilan
4. Makanan dan kebiasaan makan
5. Waktu dan kesadaran akan waktu
6. Hubungan keluarga, organisasi dan lembaga pemerintah
7. Nilai dan norma
8. Kepercayaan dan sikap
9. Proses mental dan belajar
10. Kebiasaan kerja
Unsur-Unsur Budaya yaitu :
# Nilai (Value) adalah kepercayaan atau segala sesuatu yang dianggap penting oleh sesorang atau suatu masyarakat. Nilai biasanya berlangsung lama dan sulit berubah. Nilai akan mempengaruhi sikap seseorang dan akan mempengaruhi seseorang. Beberapa contoh nilai yang dianut orang Indonesia yaitu ; laki-laki adalah kepala rumah tangga, menghormati orang tua dan orang yang lebih tua, dsb.
Pada masyarakat indonesia telah terjadi beberapa perubahan nilai-nilai yang dianut sebagai berikut,
Nilai yang berubah : semakin banyak wanita mulai bekerja di luar rumah, maka
Pengaruh terhadap konsumsi : Pemakaian akan kosmetik, pakaian kerja dan transportasi meningkat.
# Norma (Norms) lebih spesifik dari nilai. Norma akan mengarahkan seseorang tentang perilaku yang diterima dan yang tidak diterima. Norma dalah aturan masyarakat tentang sikap baik dan buruk, tindakan yang boleh dan tidak boleh. Norma terbagi kedalam dua macam. Pertama adalah norma (enacted norms) yang disepakati berdasarkan aturan pemerintah dan ketatanegaraan, biasanya berbentuk peraturan perundang-undangan. Jika norma dilanggar maka akan mendapatkan sangsi. Norma kedua adalan (cresive norms) yaitu norma yang ada dalam budaya dan bisa dipahami dan dihayati jika orang tersebut berinteraksi dengan orang-orang dari budaya yang sama. Ada tiga jenis cresive norms yaitu :
1. Kebiasaan (Custom) ; adalah berbagai bentuk perilaku dan tindakan yang diterima secara budaya.
2. Larangan (Mores) ; bentuk kebiasaan yang mengandung aspek moral, biasanya bernemtuk tindakanyang tidak boleh dilakukan oleh seseorang dalam suatu masyarakat.
3. Konveksi (Convention) ; menggambarkan anjuran atau kebiasaan bagaimana seseorang harus bertindak sehari-hari. Menyebut orang yang dihormati dengan Bapak atau Ibu.
# Mitos menggambarkan sebuah cerita atau kepercayaan yang mengandung nilai dan idealisme bagi suatu masyarakat, contoh mitos mengenai raja-raja, mitos tentang wali songo, dll.
# Simbol adalah segala sesuatu (benda, warna, nama, konsep) yang memiliki arti penting lainnya (makna budaya yang diinginkan). Contohnya, bendera kuning sebagai simbol orang yang meninggal, Biskuat menggunakan macan sebagai ciri mereknya.
Pengaruh Budaya terhadap Perilaku Konsumen
Produk dan jasa memainkan pengaruh yang sangat penting dalam mempengaruhi budaya, kaerna produk mampu membawa pesan makna budaya. Makna budaya adalah nialai-nilai, norma-norma, dan kepercayaan yang dikomunikasikan secara simbolik. Makna budaya akan dipindahkan ke produk dan jasa, dan produk kemudian dipindahkan ke konsumen dalam bentuk pemilikan produk (possesion ritual), pertukaran, pemakain dan pembuangan. Menurut Mowen dan Minor (1998), ritual adalah tindakan sinbolik yang dilakukan konsumen untuk menciptakan, menguatkan, menghilangkan atau merevisi makna budaya tertentu. Schiffman dan Kanuk (2000) mengemukakan bahwa sebuah ritual adalah sejenis kegaitan sombolik yang terdiri atas sejumlah tahapan (banyak perilaku) yang muncul dengan teratur dan berulangkali.
Budaya Populer, budaya masyarakat banyak, contohnya:
*iklan dalam berbagai bentuk,
*Televisi banyak digunakan karena jangkauannya dan kemampuan audio & visual dalam penyampaian iklan
*Musik ; konsumen Indonesia sangat terbuka dalam menerima musi luar
* Radio ; bisa mendengarkan radio sambil bekerja, mengemudi dan kegiatan lainnya
*Pakaian dan Aksesoris ; contoh celana panjang, T-shirt
*Permaina (games) anak-anak terutama dikota-kota besar menghabiskan waktu bermain PS
* Film
*Komputer
Perilaku Konsumen
Motivasi dan Kebutuhan
# Mowen dan Minor (1998), motivasi adalah perasaan dalam diri seseorang yang tergerak untuk berperilaku memenuhi tujuannya, yang terdiri dari dorongan, desakan, keinginan, dan hasrat yang memicu urutan kejadian yang mengarah pada perilaku.
Kebutuhan muncul karena adanya ketidaknyamanan (state of tension) yang seharusnya dirasakan oleh konsumen. Motivasi adalah kebutuhan yang dirasakan yang mendorong seseorang untuk melakukan tindakan memenuhi kebutuhannya tersebut.
Maslow mengemukakan lima kebutuhan manusia berdasarkan tingkat kepentingannya mulai dari yang paling rendah, yaitu kebutuhan biologis (physiological or biogeic needs) sampai paling tinggi yaitu kebutuhan psikogenik (physicogenic needs). Menurut teori Maslow, manusia berisaha memenuhi kebutuhan tingkat yang lebih tinggi.
David McClelland mengembangkan suatu teori motivasi yang disebut sebagai McClelland Theory of Learned Needs. Teori ini menyatakan bahwa ada tiga kebutuhan dasar yang memotivasi seorang individu untuk berperilaku, yaitu (1) kebutuhan untuk sukses, (2) kebutuhan untuk afiliasi, dan (3) kebutuhan kekuasaan.
Dua aplikasi penting dari teori motivasi adalah segmentasi dan positioning. Para pemasar bisa menggunakan teori motivasi Maslow untuk hierarki kebutuhan sebagai dasar untuk melakukan segmentasi dasar. Produk atau jasa yang dipasarkan bisa diarahkan untuk target pasar berdasarkan tingkat kebutuhan konsumen. Hirarki dimanfaatkan u tuk positioning. Kunci dari positioning adalah persepsi konsumen terhadap produk atau jasa.
Mawar
aku akan pinjam terangmu tuk mangarahkan langkahku
mawar yang telah ku dapat menjadi sebuah perwujudan dari kehausan cinta yang merenungi waktu
biar siang menjadi hidup karena cinta bersemi begitu kuat
dan kau adalah keindahan yang tertangkap saat cahaya mulai hilang
by, kiky
Arti
membawa sejuta dentuman rindu yang ku sita sejak subuh tadi
kaukah yang menjadikan pelangi selepas hujan ?
ah... kau tampak bermakna disisiku...;-)
by, kiky