Komoditas masa depan

komentar

Semua berwal dari Theobroma cacao
klasifikasi :
Kerajaan: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Malvales
Famili: Malvaceae
(Sterculiaceae)

Genus: Theobroma
Spesies: T. cacao

Kakao merupakan tumbuhan tahunan (perennial) berbentuk pohon, di alam dapat mencapai ketinggian 10m. Meskipun demikian, dalam pembudidayaan tingginya dibuat tidak lebih dari 5m tetapi dengan tajuk menyamping yang meluas. Hal ini dilakukan untuk memperbanyak cabang produktif.

Bunga kakao, sebagaimana anggota Sterculiaceae lainnya, tumbuh langsung dari batang (cauliflorous). Bunga sempurna berukuran kecil (diameter maksimum 3cm), tunggal, namun nampak terangkai karena sering sejumlah bunga muncul dari satu titik tunas.

Bunga kakao tumbuh dari batang.

Penyerbukan bunga dilakukan oleh serangga (terutama lalat kecil (midge) Forcipomyia, semut bersayap, afid, dan beberapa lebah Trigona) yang biasanya terjadi pada malam hari1. Bunga siap diserbuki dalam jangka waktu beberapa hari.

Kakao secara umum adalah tumbuhan menyerbuk silang dan memiliki sistem inkompatibilitas-sendiri (lihat penyerbukan). Walaupun demikian, beberapa varietas kakao mampu melakukan penyerbukan sendiri dan menghasilkan jenis komoditi dengan nilai jual yang lebih tinggi.

Buah tumbuh dari bunga yang diserbuki. Ukuran buah jauh lebih besar dari bunganya, dan berbentuk bulat hingga memanjang. Buah terdiri dari 5 daun buah dan memiliki ruang dan di dalamnya terdapat biji. Warna buah berubah-ubah. Sewaktu muda berwarna hijau hingga ungu. Apabila masak kulit luar buah biasanya berwarna kuning.

Biji terangkai pada plasenta yang tumbuh dari pangkal buah, di bagian dalam. Biji dilindungi oleh salut biji (aril) lunak berwarna putih. Dalam istilah pertanian disebut pulp. Endospermia biji mengandung lemak dengan kadar yang cukup tinggi. Dalam pengolahan pascapanen, pulp difermentasi selama tiga hari lalu biji dikeringkan di bawah sinar matahari.


" Sumber wikipedia Indonesia"

"Blue day"

komentar
saat itu matahari mulai bersinar terang di langit, hati tak kuasa melihat tunggangan yang masih belum ada. ku jalani jalan berliku-liku yang dihiasi sawah, mesjid, rumah bengkel dan bangunan yang berjejer di samping-samping jalan. tersontak aku terhenyak ketika melalui jalan berbatu-batu yang tak beraspal. ternyata hidup itu memang perlu perjuagangan yang lebih untuk mendapatkan sesuatu yang berharga. kusamapai di tempat yang penuh harapan disana, tetapi apa daya dan apa bisa dikata, yang diharapkan tak ada menunjukan batang hidungnya. tersontak aku frustasi dan putus asa, kubatalkan semua yang akan kujadikan indah tuk selamanya, di perjalanan pulang terpikir tuk menghampiri sahabat, sahabat yang sangat berarti ketika kita sedang tak tentu arah. kedatangan ku disana disambut dengan hangat walaupun aku tau dia lagi tak seperti biasanya. dia memberi harapan itu, kebahagian itu sesuatu yang bisa kita tunggangi dan menemani tuk masa depan. putus asa lu sontak berubah menjadi semangat tuk memulai hari yang biru "BLU DAY"
 
TP. Blogger Theme Garota by :: Blogger'SPhera :: © 2008